Integrasi Wilayah Secara Ekonomi Dan Spacial Serta Dampaknya Terhadap Pembangunan Daerah Di Lombok Barat NTB
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan integrasi secara ekonomi dan spasial Kecamatan Gerung dan wilayah pendukungnya dalam pembangunan wilayah di Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder time series. Analisis data dilakukan dengan mengkaji tingkat pertumbuhan ekonomi, Model Gravitasi dan Indeks Williamson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pusat pertumbuhan wilayah (Gerung) dan daerah pendukungnya mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi secara nyata selama pengamatan. Selain itu Kecamatan Gerung memiliki daya tarik yang kuat terhadap daerah belakangnya terutama bagi daerah yang berdekatan (Kecamatan Kuripan dan Labuapi). Demikian juga jika dilihat dari kemerataan pertumbuhan ekonominya, antara Gerung dan daerah pendukungnya secara simultan relatif merata. Kecamatan Labuapi merupakan kecamatan yang paling seimbang (tidak timpang) dengan Gerung, karena memiliki nilai Indeks Williamson paling rendah. Dengan demikian Kecamatan Gerung sebagai pusat pertumbuhan telah mampu memberikan spread effect terhadap wilayah/kecamatan pendukungnya. Untuk itu eksistensi kondisi tersebut harus tetap dijaga, dengan saling mendukung antar wilayah setempat dalam kegiatan pembangunan disegala bidang. ÂReferences
Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah Konsep Dan Teori. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Ali, M. J., & Varshney, D. (2013). Spatial Modelling of Urban Growth and Urban Influence. Environment and Urbanization ASIA, 3(2), 255-275. doi: 10.1177/0975425312473225
Anonim, 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat 2018. Lombok Barat Dalam Angka 2018, Mataram.
Anonim, 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat 2018. Kecamaan Sekotong Dalam Angka 2018, Mataram.
Arsyad, Lincolin. 2000. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, BPFE, Yogyakarta.
Athukorala, P.-c., & Narayanan, S. (2018). Economic corridors and regional development: The Malaysian experience. World Development 106 (2018) 1–14, 106, 1-14. doi: 10.1016/j.worlddev.2018.01.009
Blair, N., Berry, J., & McGreal, S. (2007). Regional Spatial Policy for Economic Growth: Lessons from the Deployment of Collaborative Planning in Northern Ireland. Urban Studies, 44(3), 439–455.
Chapple, K., & Montero, S. (2016). From learning to fragile governance: Regional economic development in rural Peru. Journal of Rural Studies, 44. doi: 10.1016/j.jrurstud.2016.01.009
Duran, H. E. (2019). Asymmetries in regional development: Does TFP or capital accumulation matter for spatial inequalities? The Journal of Economic Asymmetries, 20, e00119. doi: 10.1016/j.jeca.2019.e00119
Gulo, Yarman. 2015. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan Dan Wilayah Pendukungnya Dalam pengembangan Wilayah Kabupaten Nias. Jurnal Widyariset Vol.18, April 2015, Nomor 1.
Hendarto, Mulyo. 2014. Makalah Ekonomi Pengembangan Regional, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Jin, C., Xu, J., & Huang, Z. (2019). Spatiotemporal analysis of regional tourism development: A semiparametric Geographically Weighted Regression model approach. Habitat International, 87(1-10). doi: 10.1016/j.habitatint.2019.03.011
Nining, Purnamaningsih. 2009. Pengembangan Wilayah Terintegrasi Secara Ekonomi Dan Spacial Di Kediri. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Kediri .
Nischalke, T., & Schöllmann, A. (2005). Regional development and regional innovation policy in New Zealand: Issues and tensions in a small remote country. European Planning Studies, 13(4). doi: 10.1080/09654310500107217
Sjafrizal, 2012, Ekonomi Wilayah Dan Perkotaan. Grafindo, Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Tarigan. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah Konsep Dan Teori. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Ali, M. J., & Varshney, D. (2013). Spatial Modelling of Urban Growth and Urban Influence. Environment and Urbanization ASIA, 3(2), 255-275. doi: 10.1177/0975425312473225
Anonim, 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat 2018. Lombok Barat Dalam Angka 2018, Mataram.
Anonim, 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat 2018. Kecamaan Sekotong Dalam Angka 2018, Mataram.
Arsyad, Lincolin. 2000. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, BPFE, Yogyakarta.
Athukorala, P.-c., & Narayanan, S. (2018). Economic corridors and regional development: The Malaysian experience. World Development 106 (2018) 1–14, 106, 1-14. doi: 10.1016/j.worlddev.2018.01.009
Blair, N., Berry, J., & McGreal, S. (2007). Regional Spatial Policy for Economic Growth: Lessons from the Deployment of Collaborative Planning in Northern Ireland. Urban Studies, 44(3), 439–455.
Chapple, K., & Montero, S. (2016). From learning to fragile governance: Regional economic development in rural Peru. Journal of Rural Studies, 44. doi: 10.1016/j.jrurstud.2016.01.009
Duran, H. E. (2019). Asymmetries in regional development: Does TFP or capital accumulation matter for spatial inequalities? The Journal of Economic Asymmetries, 20, e00119. doi: 10.1016/j.jeca.2019.e00119
Gulo, Yarman. 2015. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan Dan Wilayah Pendukungnya Dalam pengembangan Wilayah Kabupaten Nias. Jurnal Widyariset Vol.18, April 2015, Nomor 1.
Hendarto, Mulyo. 2014. Makalah Ekonomi Pengembangan Regional, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Jin, C., Xu, J., & Huang, Z. (2019). Spatiotemporal analysis of regional tourism development: A semiparametric Geographically Weighted Regression model approach. Habitat International, 87(1-10). doi: 10.1016/j.habitatint.2019.03.011
Nining, Purnamaningsih. 2009. Pengembangan Wilayah Terintegrasi Secara Ekonomi Dan Spacial Di Kediri. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Kediri .
Nischalke, T., & Schöllmann, A. (2005). Regional development and regional innovation policy in New Zealand: Issues and tensions in a small remote country. European Planning Studies, 13(4). doi: 10.1080/09654310500107217
Sjafrizal, 2012, Ekonomi Wilayah Dan Perkotaan. Grafindo, Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Tarigan. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Published
2020-06-07
How to Cite
Hailudin, H., Diswandi, D., & Suriadi, I. (2020). Integrasi Wilayah Secara Ekonomi Dan Spacial Serta Dampaknya Terhadap Pembangunan Daerah Di Lombok Barat NTB. Elastisitas : Jurnal Ekonomi Pembangunan, 2(1), 53 - 61. Retrieved from https://elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/20
Issue
Section
Articles