PENGARUH LOKASI TERHADAP KELAYAKAN USAHA BAGI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL): STUDI KOTA MATARAM

  • Muhammad Firmansyah Mataram University
  • Hadi Mahmudi Universitas Mataram
  • Titi Yuniarti Universitas Mataram
  • Masrun Universitas Mataram
Keywords: PKL, Keputusan Lokasi dan Kelayakan Usaha

Abstract

Keberadaan PKL di satu sisi memberi manfaat bagi daerah dengan terciptanya lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Konsumen juga terbantu dengan adanya PKL. Di sisi lain, PKL dinilai mengganggu kenyamanan, terutama bagi pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan menemukan karakteristik penentu keputusan memilih lokasi PKL, sehingga memudahkan pengambil kebijakan menentukan lokasi PKL. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan mengamati dan mewawancarai beberapa PKL di Kota Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan lokasi PKL menentukan layak tidaknya usaha PKL. Lokasi ditentukan oleh keramaian yaitu sebagai pusat pengunjung dan jalur masyarakat, dekat dengan fasilitas umum seperti kampus, rumah sakit, dan pantai. Jarak rumah pedagang kaki lima dan lokasinya juga penting. Jika relokasi dilakukan, disarankan untuk tetap menggunakan pola pengelompokan usaha sejenis dan memperhatikan karakteristik kawasan usaha yang dibangun.

References

Chiu, C. (2013). Informal management, interactive performance: street vendors and police in a Taipei night market. International Development Planning Review, 35(4), 335–352. https://doi.org/10.3828/idpr.2013.24
Houde, J.-F. (2012). Spatial Differentiation and Vertical Mergers in Retail Markets for Gasoline. American Economic Review, 102(5), 2147–2182. https://doi.org/10.1257/aer.102.5.2147
John, C. (2000). Street vendors , modernity and postmodernity : Conflict and compromise in the global economy. The International Journal of Sociology and Social Policy; 2000; 20, 1/2.
Keller, W., & Shiue, C. H. (2007). The origin of spatial interaction. Journal of Econometrics, 140(1), 304–332. https://doi.org/10.1016/j.jeconom.2006.09.011
Lesger, C. (2011). Patterns of retail location and urban form in Amsterdam in the mid-eighteenth century. Urban History, 38(01), 24–47. https://doi.org/10.1017/S0963926811000022
Litz, R. a., & Rajaguru, G. (2008). Does Small Store Location Matter? A Test of Three Classic Theories of Retail Location. Journal of Small Business & Entrepreneurship, 21(4), 477–492. https://doi.org/10.1080/08276331.2008.10593436
Nakaya, T., Fotheringham, a. S., Hanaoka, K., Clarke, G., Ballas, D., & Yano, K. (2007). Combining microsimulation and spatial interaction models for retail location analysis. Journal of Geographical Systems, 9(4), 345–369. https://doi.org/10.1007/s10109-007-0052-2
Palma, D. (1986). The principle of minimum differentiation holds under sufficient he. Econometrica, 53(4).
Perdana, E. A. L., Rahayu, P., & Hardiana, A. (2020). Karakteristik pedagang kaki lima dan preferensinya terhadap lokasi kawasan Solo Techno Park. Region : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 15(2), 172. https://doi.org/10.20961/region.v15i2.24440
Reynolds, J., & Wood, S. (2010). Location decision making in retail firms: evolution and challenge. International Journal of Retail & Distribution Management, 38(11), 828–845. https://doi.org/10.1108/09590551011085939
Satarudin, Suprianto, & Akung Daeng. (2020). Analisis Kualitatif Keberadaan Pedagang Kaki Lima di Kota Mataram. Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan, 2(2), 169–179. https://doi.org/10.29303/e-jep.v2i2.29
Setiyawan, A. A., Sari, S. R., & Sardjono, A. B. (2020). Pengaruh Pemilihan Lokasi Dagang Terhadap Visibilitas Pedagang Kaki Lima. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 7(1), 57. https://doi.org/10.26418/lantang.v7i1.37640
Sudiartini, N. W. A., Kardini, N. L., Mulyani, P. A., & Sariani, N. L. P. (2020). Strategi Bisnis Pedagang Kaki Lima Pada Masa Social Distancing Di Kota Denpasar. Media Bina Ilmiah, 14(10), 3389. https://doi.org/10.33758/mbi.v14i10.562
Walsh, J. (2010). Street Vendors and the Dynamics of the Informal Economy : Evidence from Vung Tau , Vietnam. Asian Social Science, 6(11), 159–166.
Widjajanti, R. (2014). Permasalahan Lokasi Pedagang Kaki Lima dalam Ruang Perkotaan. Jurnal Tataloka, 16(1), 18. https://doi.org/10.14710/tataloka.16.1.18-28
Williams, C. C., & Gurtoo, A. (2012). Evaluating competing theories of street entrepreneurship: some lessons from a study of street vendors in Bangalore, India. International Entrepreneurship and Management Journal, 8(4), 391–409. https://doi.org/10.1007/s11365-012-0227-2
Wood, I. (2011). The neoliberalization of street vending policy in Lima. Peru: the politics of citizenship. property and public space in the production of a new urban marginality. Brock University.
Yatmo, Y. A. (2008). Street Vendors as ‘Out of Place’ Urban Elements. Journal of Urban Design, 13(3), 387–402. https://doi.org/10.1080/13574800802320889
Published
2022-09-26
How to Cite
Firmansyah, M., Mahmudi, H., Yuniarti, T., & Masrun. (2022). PENGARUH LOKASI TERHADAP KELAYAKAN USAHA BAGI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL): STUDI KOTA MATARAM. Elastisitas : Jurnal Ekonomi Pembangunan, 4(2), 163-175. Retrieved from https://elastisitas.unram.ac.id/index.php/elastisitas/article/view/59